旧友
Miss(ing)
2月14日
2 tahun telah berlalu,
2 tahun penuh keluh kesah dan rindu
Hiruk pikuk di kota yang tak
pernah tidur sangat terasa diwilayah ini. Arloji merah muda di pergelangan
tangan kiri seorang gadis muda menunjukkan angka 12 yang berarti waktu
istirahat siangnya baru saja dimulai. Ia kemudian melirik kalender dimeja
kerjanya. Gadis ini ingat betul ada apa di hari itu, dan juga apa yang akan dia
lakukan sore nanti seperti kebiasaannya ditahun tahun sebelumnya.
Tubuhnya bangkit, kakinya
melangkah keluar ruangan poli anak menuju ke arah luar rumah sakit. Ia bergerak
menuju ke salah satu tempat makan favoritnya di sekitar Taman Ueno. Hanya butuh
10 menit untuk sampai dan duduk di tempat favoritnya -bangku didekat jendela
dengan view langsung pohon sakura.
Tangannya mengacung, memanggil
pelayan kemudian memesan pesanannya. Setelah hampir 45 menit ia menyelesaikan
makan siangnya, gadis ini langsung melangkah keluar dan berjalan santai untuk
kembali ke rumah sakit.
Seperti biasa, Taman Ueno
memang langganan kerumunan orang saat jam makan siang seperti ini, seberapa
santaipun gadis ini melangkah, tetap saja kerumunan orang tetap menjebaknya. Ia
berusaha tetap konsisten dan tidak terburu buru sembari celingak celinguk menikmati
cuaca yang sedikit lebih hangat hari ini.
"Hey!" tiba tiba saja
suara seseorang terdengar ditelinganya.
Gadis ini berfikir panggilan
umum seperti itu kemungkinan besar bukan dipentukkan untuk dia, terutama
mengingat kegiatannya hari ini hanya diisi oleh dirinya sendiri, entah karena
ingin menyamankan diri atau mendalami rindu yang singgah sejak pagi.
"Pinky, hey!"
Tunggu, bukankah itu panggilan
gadis ini saat sekolah menengah? Siapa gerangan sosok yang memanggilnya?
Gadis ini menoleh kebelakang
atau tepatnya ke asal suara yang ia dengar. Dan voilà, seorang pria tengah
tersenyum dan melambaikan salah satu tangan kearahnya.
"Masih ingat dengan
ku?"
Sang gadis sedikit terbelalak
dan kaget, senyumnya sedikit dipaksakan karena canggung.
"Ah, aku tak menyangka kau
juga disini."
Gadis itu menjawab seadanya,
sekalipun diotak berbagai pikiran berseliweran seenaknya. Ia hanya membubuhkan
senyum setulus mungkin, agar kesan kalimatnya tidak terlalu basa basi, tapi
bukankah hampir kebanyakan orang orang negara ini suka berbasa-basi?
Pemilik surai merah muda ini
kemudian menyadari bahwa pria yang memanggilnya tadi tiba tiba saja sudah raib
tanpa jejak. Siapa dia sebenarnya? Sesosok jin kah? Pria macam apa dia sampai
seenaknya saja muncul dan menghilang begitu?
Langkah gadis ini berlanjut
menuju rumah sakit, rasanya sekarang dia butuh psikiater karena banyak
sekelumit pikiran yang datang silih berganti memenuhi kepala merah mudanya. Ia
bergumam sepanjang jalan, atau lebih tepatnya berusaha mengingat siapa tuan
yang tadi memanggilnya dengan panggilan itu
"Dia salah satu
temanku-..." gumamannya berhenti berbarengan dengan langkahnya.
"Oh!" sebuah 'folder'
lama bagai baru ditemukan didalam memori 'komputer'nya.
"Dia..."
Part of Missing Project

Komentar
Posting Komentar